makalahsejarahku
Selasa, 06 Januari 2015
Minggu, 14 Desember 2014
TUGASMEDIAKU
JENIS-JENIS MEDIA-MEDIA
PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
A.
Jenis-jenis
media Pembelajaran
Jenis-jenis media pembelajaran jika ditinjau dari segi penggunaan media dikaitkan dengan indera yang digunakan manusia untuk memperoleh pengetahuan , maka media diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu: media pandang (visual/bashariyah), media dengar (audio/sam’iyah), dan media pandang dengar (sam’iyabashariyah/ audiovisual).
Adapun penjelasan tentang jenis-jenis media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Media Pandang (visual/ bashoriyah).
Media pandang berkaitan dengan indera penglihatan. Media pengajaran yang berupa alat bantu pandang(visual aids) secara umum dapat dikatakan bahwa mereka berguna dalam hubungannya dengan motivasi, ingatan dan pengertian. Media visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media ini dapat memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan, dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, media visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.
Media pandang(visual) dibagi menjadi dua yaitu media pandang non proyeksi dan media pandang berproyeksi. Media non proyeksi merupakan media yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar, baik yang berkarakter dua dimensi maupun tiga dimensi dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sinar listrik atau proyektor. Sedangkan media berproyeksi yaitu Media pandang proyeksi merupakan salah satu kelompok media pengajaran yang dalam operasionalisasinya memerlukan proyeksi atau penyorotan dengan cahaya, sehingga bisa dipandang atau dilihat oleh pengguna media tersebut.
Ada beberapa media yang dapat dikatergorikan sebagai media pandang non –proyeksi, antara lain:
a) Papan tulis
Papan tulis merupakan media yang paling tradisional, yang paling murah dan paling fleksibel, disamping untuk menulis, papan tulis dapat dipakai untuk membuat gambar, skema, diagram dan sebagainya. Selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk menggantungkan peta pada saat yang diperukan. Daya guna dan daya pakai papan tulis sangat tergantung pada kreativitas guru.
b) Papan flannel
Papan flanel adalah jenis papan yang permukaannya dilapisi dengan kain flanel. Keguanaannya untuk menempelkan program yang berupa gambar, skema, kartu kata, dan semacamnya. Papan flanel biasanya dipasang di dinding atau digantung di antara dua buah kayu di bagian atas dan bawah.
c) Papan tali
Papan tali dapat dibuat dengan memasang tali-tali pada papan tulis biasa atau pada papan tripleks. Tali yang baik adalah kawat kecil. Tali-tali tersebut dikaitkan pada paku kecil yang lain yang dipasang pada tepi kanan dan kiri papan tersebut, sehingga merentang dari kiri ke kanan. Jarak tali yang satu dengan tali yang lain disesuaikan dengan besar kecilnya kartu yang akan digantug pada tali. Kartu-kartu tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat disangkutkan pada tali, digeser dan dilepas kembali.
d) Papan magnetis
Pada dasarnya penggunaan papan magnetis tidak berbeda dengan papan flanel, perbedaannya terletak pada sistem melekatnya barang-barang. Pada papan magnetis melekatnya disebabkan daya tarik magnetis, permukaan papan magnetis umumnya putih, sehingga dapat dipakai untuk menulis.
e) Wall chart
Media ini berupa gambar, denah, bagan atau skema yang biasanya digantungkan pada dinding kelas. Media ini juga dapat digantungkan pada papan tulis, wall chart berguna untuk melatih penguasaan kosa kata dan penyusunan kalimat.
f) Flash chart
Media ini berupa kartu-kartu berukuran 15×20 cm sebanyak 30 sampai 40 buah. Bahan-bahan kartu ini terbuat dari kertas manila. Setiap kartu diisi dengan gambar berbentuk stick figure, yakni gambar yang berupa garis-garis sederhana, tetapi sudah menggambarkan pesan yang jelas. Gambar ini tidak disertai dengan tulisan apapun. Media ini cocok untuk melatih keterampilan berbicara secara spontan dengan menggunakan pola-pola kalimat tertentu.
Media pandang berproyeksi merupakan media yang bersifat elektronik yang diproyeksikan yang terdiri hardware dan software. Penggunaan media ini memerlukan aliran listrik untuk dapat menggerakkan pemakaiannya. Adapun yang termasuk media ini antara lain:
a. Overhead Projector (OHP)
OHP merupakan alat yang dipakai untuk memproyeksikan suat obyek transparan ke permukaan layar sehingga menghasilkan gambar yang cukup besar. Proyektor OHP merupakan hardware. OHP merupakan media yang apabila diisi dengan software yang berupa program dan transparasi. Transparasi adalah bahan bening bersifat tembus cahaya yang terbuat dari bahan polivinyl acetate atau cellofilm.
b. Slide
Slide merupakan gambar transparan yang diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor. Ukuran slide biasanya 2×2 atau 2×3 cm. Slide memiliki dua bentuk, yaitu pertama, bentuk tradisional yang lepas satu persatu, dan kedua bentuk baru yang dibungkus dalam tempat khusus lalu dimasukkan kedalam proyektor dan secara otomatis berputar seperti film biasa. Slide bisu merupakan slide yang tidak bersuara, sedangkan sound slide merupakan slide yang disertai suara. Slide tersebut menggunakan sinar lampu berkekuatan tertentu yang diproyeksikan melalui lensa ke permukaan lensa.
c. Film Strips
Media ini hampir sama dengan slide, letak perbedaannya pada slide, gambar-gambar yang diperoleh dari hasil pemrotetan tersebut merupakan satuan-satuan lepas, sedangkan pada film strip, gambar-gambar tersebut merupakan rangkaian dalam satu rol. film strip juga bisa ditampilkan dengan suara maupun tanpa suara. Suara yang dimasukkan dalam film merupakan penjelas isi. Selain suara penjelas isi film juga bisa berbentuk buku pedoman atau narasi tulis.
d. Film Bisu
Media ini memproyeksikan rangkaian gambar-gambar positif secara kontinu dengan kecepatan putar tertentu, sehingga mengakibatkan seolah-olah gambar tersebut kelihatan bergerak. Media ini tidak memiliki karakteristik suara, maka pada waktu mempresentasikannya guru boleh menambahnya dengan komentar untuk keperluan tertentu, film ini juga bisa dibiarkan tanpa komentar guru. Media ini dapat digunakan untuk melatih keterampilan ekspresi lisan maupun tulis.
e. Film Loop
Film Koo lebih pendek dari dari pada film bisu. Biasanya hanya mempresentasikan suat adegan tertentu atau suat gerakan tertentu saja. Umumnya film Koo ini tidak memiliki karakteristik suara, tetapi ada juga yang dilengkapi dengan suara, sehingga memiliki karakteristik gambar, gerak dan suara.
2. Media Dengar( Audio)
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam lambang lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Media audio dapat menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi dengan lebih banyak.
Adapun media dengar atau sam’iyah antara lain sebagai berikut:
a). Radio
Media ini berupa program siaran radio yang disalurkan dari pemancar, kemudian diterima oleh alat penerima radio untuk didengar oleh penerima informasi. Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting. Bentuk siaran radio dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a) program dalam bentuk pidato, b) program dalam bentuk dialog atau tanya jawab, c) program dalam bentuk drama atau sandiwara. Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan ketrampilan menyimak.
b). Tape recorder
Tape recorder merupakan perangkat keras yang membutuhkan perangkat lunak yang berupa program dalam pita rekaman, alat ini
Media ini memproyeksikan rangkaian gambar-gambar positif secara kontinu dengan kecepatan putar tertentu, sehingga mengakibatkan seolah-olah gambar tersebut kelihatan bergerak. Media ini tidak memiliki karakteristik suara, maka pada waktu mempresentasikannya guru boleh menambahnya dengan komentar untuk keperluan tertentu, film ini juga bisa dibiarkan tanpa komentar guru. Media ini dapat digunakan untuk melatih keterampilan ekspresi lisan maupun tulis.
e. Film Loop
Film Koo lebih pendek dari dari pada film bisu. Biasanya hanya mempresentasikan suat adegan tertentu atau suat gerakan tertentu saja. Umumnya film Koo ini tidak memiliki karakteristik suara, tetapi ada juga yang dilengkapi dengan suara, sehingga memiliki karakteristik gambar, gerak dan suara.
2. Media Dengar( Audio)
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam lambang lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Media audio dapat menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi dengan lebih banyak.
Adapun media dengar atau sam’iyah antara lain sebagai berikut:
a). Radio
Media ini berupa program siaran radio yang disalurkan dari pemancar, kemudian diterima oleh alat penerima radio untuk didengar oleh penerima informasi. Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting. Bentuk siaran radio dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a) program dalam bentuk pidato, b) program dalam bentuk dialog atau tanya jawab, c) program dalam bentuk drama atau sandiwara. Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan ketrampilan menyimak.
b). Tape recorder
Tape recorder merupakan perangkat keras yang membutuhkan perangkat lunak yang berupa program dalam pita rekaman, alat ini
c). laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah media untuk melatih siswa menndengarkan dan berbicara dalam bahasa asing, misalnya bahasa arab dan inggris dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam laboratorium bahasa siswa duduk sendiri-sendiri pada bilik akuistik dan kotak suara yang telah tersedia. Siswa mendengarkan suara guru atau suara radio cassette melalui headphone.
Laboratorium bahasa adalah media untuk melatih siswa menndengarkan dan berbicara dalam bahasa asing, misalnya bahasa arab dan inggris dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam laboratorium bahasa siswa duduk sendiri-sendiri pada bilik akuistik dan kotak suara yang telah tersedia. Siswa mendengarkan suara guru atau suara radio cassette melalui headphone.
3. Media Pandang Dengar (Audio- Visual)
Media audio-visual
Media pengajaran bahasa yang paling lengkap adalah media dengar pandang (sam’iyah bashoriyah atau audio visual), karena dengan media ini terjadi proses saling membantu antara indera dengar dengan indera pandang yang termasuk jenis media ini adalah televisi, VCD, komputer, dan laboratorium bahasa
B. . Jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab
Jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab dibagi menjadi dua yaitu media pembelajaran aspek berbahasa arab dan keterampilan berbahasa arab. Media pembelajaran aspek berbasa arab terdiri dari mufrodat dan tarkib, sedangkan media pembelajaran keterampilan bahasa terdiri dari istima’, kalam, kitabah, dan qiro’ah.
Adapun perincian tentang Jenis-jenis Media Pembelajaran Aspek berbahasa Arab adalah sebagai berikut:
1). Media Pembelajaran Mufrodat
Dalam mengajarkan kosakata pada siswa, adapun media yang bisa digunakan dalam membelajarkan kosakata :
a. Miniatur benda asli
miniatur apartemen, miniatur buah-buahan, dan lain-lain. Dengan menghadirkan miniatur tersebut, guru dengan mudah tinggal mengucapkan, menunjuk, dan menjelaskan masing-masing kosakata yang hendak diajarkan.
b. Foto dan gambar
Foto dari sebuah benda aslinya yang dihasilkan dari camera, bisa digunakan untuk media pembelajaran kosakata begitu juga dengan gambar yang dibuat sendiri oleh guru, dan biasanya foto atau gambar tersebut dibuat dalam bentuk kartu (kartu mufradat). Ukuran yang digunakan adalah 16 cm x 20 cm, dan akan lebih menarik lagi apabila kartu tersebut diberi warna-warni. Mengenai ukuran guru bisa menyesuaikan dengan kebutuhan kelasnya yang terpenting adalah ketika seorang guru mendesain kartu tersebut harus ingat prinsip keseimbangan, keserasian, dan keharmonisan.
2). Media Pembelajaran Qowaid (Tata Bahasa)
Dalam pembelajaran bahasa arab sekarang, komponen ini diajarkan secara wadifi, yaitu tata bahasa fungsional dalam sebuah kalimat yang terintegrasikan dalam empat maharoh yang diajarkan, sehingga secara otomatis siswa akan dapat menggunakan pola-pola yang telah dicontohkan, baik dalam istima’, kalam, qiro’ah, dan kitabah.
Adapun media yang dapat digunakan dalam membelajarkan tatabahasa seperti:
a). Kotak Tatabahasa
Yaitu sebuah kotak yang berbentuk kubus, biasanya berukuran 20 cm x 25 cm, dan masing-masing dari sisi kubus tersebut terdapat kosakata baik berbentuk kata kerja, kata benda, huruf atau yang lainnya.
b). Papan Saku
Papan saku merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan biasa, hanya saja papan saku ditambah dengan tempat seperti saku, dimana fungsinya untuk meletakkan kartu yang telah disiapkan oleh guru.
c). Papan Tali
Papan tali merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan biasa, hanya saja papan tali ditambah dengan tali yang memanjang dari kanan ke kiri sebagai gantinya saku, dimana fungsinya untuk menggantungkan kartu yang telah disiapkan oleh guru. Dan biasanya kartu yang digunakan adalah kartu kosakata (bithoqoh wamdhiyah).
2. Media Pembelajaran Keterampilan Bahasa
Kemampuan berbahasa secara konvensional meliputi empat jenis kemampuan, diantaranya :
1. Kemampuan menyimak (istima’), untuk memahami bahasa yng digunakan secara lisan,
2. Kemampuan berbicara (kalam), untuk mengungkapkan diri secara lisan,
3. Kemampuan membaca (qiro’ah), untuk memahami bahasa yang diungkapkan secara tertulis,
4. Kemampuan menulis (kitabah), untuk mengungkapkan diri secara tertulis,
Media audio-visual
Media pengajaran bahasa yang paling lengkap adalah media dengar pandang (sam’iyah bashoriyah atau audio visual), karena dengan media ini terjadi proses saling membantu antara indera dengar dengan indera pandang yang termasuk jenis media ini adalah televisi, VCD, komputer, dan laboratorium bahasa
B. . Jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab
Jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab dibagi menjadi dua yaitu media pembelajaran aspek berbahasa arab dan keterampilan berbahasa arab. Media pembelajaran aspek berbasa arab terdiri dari mufrodat dan tarkib, sedangkan media pembelajaran keterampilan bahasa terdiri dari istima’, kalam, kitabah, dan qiro’ah.
Adapun perincian tentang Jenis-jenis Media Pembelajaran Aspek berbahasa Arab adalah sebagai berikut:
1). Media Pembelajaran Mufrodat
Dalam mengajarkan kosakata pada siswa, adapun media yang bisa digunakan dalam membelajarkan kosakata :
a. Miniatur benda asli
miniatur apartemen, miniatur buah-buahan, dan lain-lain. Dengan menghadirkan miniatur tersebut, guru dengan mudah tinggal mengucapkan, menunjuk, dan menjelaskan masing-masing kosakata yang hendak diajarkan.
b. Foto dan gambar
Foto dari sebuah benda aslinya yang dihasilkan dari camera, bisa digunakan untuk media pembelajaran kosakata begitu juga dengan gambar yang dibuat sendiri oleh guru, dan biasanya foto atau gambar tersebut dibuat dalam bentuk kartu (kartu mufradat). Ukuran yang digunakan adalah 16 cm x 20 cm, dan akan lebih menarik lagi apabila kartu tersebut diberi warna-warni. Mengenai ukuran guru bisa menyesuaikan dengan kebutuhan kelasnya yang terpenting adalah ketika seorang guru mendesain kartu tersebut harus ingat prinsip keseimbangan, keserasian, dan keharmonisan.
2). Media Pembelajaran Qowaid (Tata Bahasa)
Dalam pembelajaran bahasa arab sekarang, komponen ini diajarkan secara wadifi, yaitu tata bahasa fungsional dalam sebuah kalimat yang terintegrasikan dalam empat maharoh yang diajarkan, sehingga secara otomatis siswa akan dapat menggunakan pola-pola yang telah dicontohkan, baik dalam istima’, kalam, qiro’ah, dan kitabah.
Adapun media yang dapat digunakan dalam membelajarkan tatabahasa seperti:
a). Kotak Tatabahasa
Yaitu sebuah kotak yang berbentuk kubus, biasanya berukuran 20 cm x 25 cm, dan masing-masing dari sisi kubus tersebut terdapat kosakata baik berbentuk kata kerja, kata benda, huruf atau yang lainnya.
b). Papan Saku
Papan saku merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan biasa, hanya saja papan saku ditambah dengan tempat seperti saku, dimana fungsinya untuk meletakkan kartu yang telah disiapkan oleh guru.
c). Papan Tali
Papan tali merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan biasa, hanya saja papan tali ditambah dengan tali yang memanjang dari kanan ke kiri sebagai gantinya saku, dimana fungsinya untuk menggantungkan kartu yang telah disiapkan oleh guru. Dan biasanya kartu yang digunakan adalah kartu kosakata (bithoqoh wamdhiyah).
2. Media Pembelajaran Keterampilan Bahasa
Kemampuan berbahasa secara konvensional meliputi empat jenis kemampuan, diantaranya :
1. Kemampuan menyimak (istima’), untuk memahami bahasa yng digunakan secara lisan,
2. Kemampuan berbicara (kalam), untuk mengungkapkan diri secara lisan,
3. Kemampuan membaca (qiro’ah), untuk memahami bahasa yang diungkapkan secara tertulis,
4. Kemampuan menulis (kitabah), untuk mengungkapkan diri secara tertulis,
1. Media pembelajaran istima’ (mendengar)
a. Compact Disk (CD)
Compact disk merupakan media yang sangat penting dalam pembelajaran keterampilan menyimak, karena benda ini dapat diisi dengan beberapa bentuk software sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh guru. Sebagai contoh materi pembelajaran menyimak yang dapat dimasukkan kedalam media ini seperti, film, drama, pidato, iklan, lagu-lagu atau bentuk siaran lain.
b. Casset Recorder
Casset Recorder merupakan media yang sudah lama digunakan dalam pembelajaran keterampilan menyimak, akan tetapi media ini hanya terbatas untuk materi-materi tertentu tidak se fleksibel compact disk. Kekurangan media ini tidak dapat menampilkan dalam bentuk gambar.
c. Peragaan
Peragaan merupakan media yang dapat membantu siswa dalam memahami teks yang didengar siswa, disamping itu dapat pula memberikan penguatan terhadap makna yang terkandung dalam teks tersebut. Peragaan yang dimaksud adalah : gerakan badan, isyarat, mimik wajah atau bentuk yang lainnya.
d. Permainan Bahasa
Ada beberapa permainan bahasa yang dapat digunakan dalam mengajarkan keterampilan menyimak seperti : bisik berantai (al asror al mutastalstil), perintah bersyarat, siapa yang berbicara (man al mutahadist), bagaimana saya pergi.
e. Gambar Bersambung
Gambar bersambung merupakan kumpulan gambar yang menunjuk satu peristiwa yang utuh. Gambar tersebut bisa dalam bentuk kartu yang terpisah, atau dalam satu lembaran yang utuh. Cara menggunakannya bisa satu satu atau sekaligus ditunjukkan kepada siswa.
2. Media Pembelajaran Kalam ( Berbicara )
Berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang aktif dari seorang pemakai bahasa.
Secara kebahasaan, pesan lisan yang disampaikan dengan berbicara merupakan penggunaan kata- kata yang dipilih sesuai dengan maksud yang perlu diungkapkan. Kata- kata tersebut dirangkai dalam susunan tertentu menurut kaidah tatabahasa, dan dilafalkan sesuai dengan kaidah pelafalan yang sesuai pula.
Adapun macam-macam media pembelajaran yang digunakan pada keterampilan kalam sebagai berikut :
a. Film
Film dengan berbagai macam bentuknya dapat digunakan sebagai media pembelajaran bahasa arab,baik film yang tidak bergerak atau yang bergerak, hitam putih atau yang berwarna. Adapun langkah- langkah yang harus dilakukan guru ketika menggunakan film sebagai media pembelajaran keterampilan berbicara adalah guru memutarkan film terlebih dahulu, kemudian menanyakan secara lisan , apa judul film ? siapa pelakunya? Bagaimana akhir ceritanya. Atau bisa juga siswa diminta untuk bercerita secara singkat tentang film tersebut.
a. Compact Disk (CD)
Compact disk merupakan media yang sangat penting dalam pembelajaran keterampilan menyimak, karena benda ini dapat diisi dengan beberapa bentuk software sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh guru. Sebagai contoh materi pembelajaran menyimak yang dapat dimasukkan kedalam media ini seperti, film, drama, pidato, iklan, lagu-lagu atau bentuk siaran lain.
b. Casset Recorder
Casset Recorder merupakan media yang sudah lama digunakan dalam pembelajaran keterampilan menyimak, akan tetapi media ini hanya terbatas untuk materi-materi tertentu tidak se fleksibel compact disk. Kekurangan media ini tidak dapat menampilkan dalam bentuk gambar.
c. Peragaan
Peragaan merupakan media yang dapat membantu siswa dalam memahami teks yang didengar siswa, disamping itu dapat pula memberikan penguatan terhadap makna yang terkandung dalam teks tersebut. Peragaan yang dimaksud adalah : gerakan badan, isyarat, mimik wajah atau bentuk yang lainnya.
d. Permainan Bahasa
Ada beberapa permainan bahasa yang dapat digunakan dalam mengajarkan keterampilan menyimak seperti : bisik berantai (al asror al mutastalstil), perintah bersyarat, siapa yang berbicara (man al mutahadist), bagaimana saya pergi.
e. Gambar Bersambung
Gambar bersambung merupakan kumpulan gambar yang menunjuk satu peristiwa yang utuh. Gambar tersebut bisa dalam bentuk kartu yang terpisah, atau dalam satu lembaran yang utuh. Cara menggunakannya bisa satu satu atau sekaligus ditunjukkan kepada siswa.
2. Media Pembelajaran Kalam ( Berbicara )
Berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang aktif dari seorang pemakai bahasa.
Secara kebahasaan, pesan lisan yang disampaikan dengan berbicara merupakan penggunaan kata- kata yang dipilih sesuai dengan maksud yang perlu diungkapkan. Kata- kata tersebut dirangkai dalam susunan tertentu menurut kaidah tatabahasa, dan dilafalkan sesuai dengan kaidah pelafalan yang sesuai pula.
Adapun macam-macam media pembelajaran yang digunakan pada keterampilan kalam sebagai berikut :
a. Film
Film dengan berbagai macam bentuknya dapat digunakan sebagai media pembelajaran bahasa arab,baik film yang tidak bergerak atau yang bergerak, hitam putih atau yang berwarna. Adapun langkah- langkah yang harus dilakukan guru ketika menggunakan film sebagai media pembelajaran keterampilan berbicara adalah guru memutarkan film terlebih dahulu, kemudian menanyakan secara lisan , apa judul film ? siapa pelakunya? Bagaimana akhir ceritanya. Atau bisa juga siswa diminta untuk bercerita secara singkat tentang film tersebut.
Dan ada pula media-media
lainya ialah:
1. Peta
Peta adalah gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan
letak tanah, laut, sungai, gunung, dll. Juga dapat disebut pula representasi melalui
gambar dari suatu daerah yg menyatakan sifat, seperti batas daerah, sifat
permukaan.
Dalam konteks pembelajaran sejarah, umumnya peta digunkan dalam
mengidentifikasi suatu tempat bersejarah. Dalam sejarah dikenal dengan
pendekatan multidimensional yaitu rerontruksi sejarah dengan berbaga pendekatan
dalam ilmu bantu sejarah, salah satunya yakni ilmu geografi yang terwujud dalam
pembelajaran menggunakan peta. Wujud simpelnya dalam pembelajaran yakni
penggunaan peta sebagai penunjuk tempattempat bersejarah, namun secara lebih
umum peta dapat digunakan untuk mengkaji lebih awal terhadap pengaruh geografis
suatu tempat terhadap kondissi kehidupan yanga ada pada masa lampau dari
berbagai aspek. Misalnya, peserta didik dtunjukkan peta Asia Tenggara, kemudian
peserta didik dituntut untuk menunjukan wilayah Kerajaan Sriwijaya sebagai
negara yang besar dan negara maritime dan mendeskripsikan hubungan atau
pengaruh negara maritime terhadap kondisi sosial. Ekonomi, politik, maupun
budaya dari Kerajaan Sriwijaya tersebut.
Peta merupakan salah
satu bentuk media grafis dalam proses pembelajaran. Secara umum, kelebihan
penggunaan media grafis diantaranya:
a) Peserta
didik dapat dengan mudah mengetahui lokasi-lokasi sejarah
b) Bisa
gunakan skala yang kita mau
c) Mudah
dibawa
d) Mudah dibaca, memuat secara
umum dan juga bisa dibuat peta yang spesifik komoditas.
e) Siswa
dapat dengan mudah mengetahui kronologis suatu peristiwa sejarah
f) Ringkas
Sedangkan kekurangannya:
a) Tidak
semua orang pandai membuat peta
b) Untuk
peta besar penyimpanannya memakan ruangan Peserta didik
c) Tidak
semua siswa dapat mengerti dan membaca peta dan bagan
d) Pesan dan materi dalam peta
dan bagan terlalu singkat dan bahkan tidak ada keterangan detilnya.
2.
Musium
Kata “Museum” berasal dari bahasa Yunani Kuno, “Mouseion” yang artinya, “Kuil
atau rumah ibadah tempat menyembah 9 Dewi Muze, Dewa Utama dalam Pantheon
Yunani Klasik”. Kuil atau tempat ibadah pemujaan Dewi-Dewi Muze inilah yang
disebut “Muzeum”. Dengan demikian kata Museum pada awalnya berasal dari
kata “Muze”, kemudian dalam bahasa Yunani menjadi “Mouseion” lalu
ditransfer ke dalam bahasa latin dan Inggris menjadi kata “Museum”.
Menurut Advanced Dictionary, “Museum ialah sebuah gedung dimana di dalamnya
dipamerkan benda-benda yang menggambarkan tentang seni, sejarah, ilmu
pengetahuan, dan sebagainya”.
Sedangkan kaitan museum dalam proses pembelajaran sejarah yakni sebagai sarana
bagi siswa memahami sekaligus belajar mengidentifikasi benda-benda kesejarahan
yang tersimpan dalam museum sebagai proses edukasi juga sebagai bentuk
suatu rekreasi. Pemanfaatannya dapat dilakukan dengan mengajak siswa belajar
sekaligus rekreasi ke museum tertentu, missal seperti PKL yang dilakukan
mahasiswa FKIP Sejarah Universitas jember yang berkunjung ke Musium Trinil,
Musium Sangiran, dan Musium Majapahit pada 23 April 2014 lalu.
Ø Kelebihan museum
sebagai media pembelajaran:
a) Harga
tiket masuk yang murah
b) Adanya
berbagai macam variasi objek di museum yang lengkap
c)
Fasilitas yang disediakan lengkap
d) Ruangan
museum bersih dan sejuk
e)
Lingkungan sekitar museum bersih dan terawat
Ø Kekurangan museum
sebagai media pembelajaran:
a) Ruangan
museum yang panas dan kurangnya penerangan
b) Objek
yang ada di museum tidak bervariasi dan tidak lengkap
c)
Fasilitas yang ada di museum tidak lengkap
d) Lingkungan
di sekitar museum kotor
e) Taman
yang tidak terawat
3.
Ruang Sejarah
Menurut Widja (1989: 70) menyebutnya dengan "Ruang Sejarah", yaitu
suatu ruangan khusus yang merupakan tempat peragaan dan pemantapan pelajaran sejarah.
Tempat ini bukan sekedar berfungsi memperagakan benda-benda sejarah, namun
lebih dari itu adalah tempat pemantapan pelajaran sejarah sebab, di situ
termasuk juga kegiatankegiatan yang memungkinkan murid menghayati arti sejarah
secara lebih mendalam. Harus diakui bahwa, jenis media ini memang masih
tergolong ideal.
Manfaat Ruang Sejarah/ Laboratorium, yaitu:
· Sebagai tempat untuk melatih mengembangkan
ketrampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan, dan mengkaji
gejala-gejala lain.
·
Mengembangkan ketrampilan motorik dalam
mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan
kebenaran
·
Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap
ilmiwah seorang ilmuwan.
Ø Kelebihan penggunaan ruang sejarah dalam pembelajaran:
a) Peserta didik dapat berganti
situasi baru
b) Situasi pembelajaran
biasanya lebih menyenangkan
c) Peserta didik dapat menggunakan
alat bantu media yang lebih lengkap dan lebih dekat untuk mengambilnya karena
memang sudah tersedia
Ø Kekurangan penggunaan ruang sejarah dalam
pembelajaran:
a) Memerlukan dana yang tinggi, juga barangkali
dipandang belum perlu
b)
Belum tentu ruang laboratorium lebih menyenangkan
c) Sering ada peserta didik lain yang lalu lalang karena
memerlukan alat lain yang ada di laboratorium
Media
audio-visual disebaut juga sebagai media video. Video merupakan media yang
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media video terdapat dua
unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio
memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran,
sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk
visualisasi.
4. Media Audio
Media audio Menurut sadiman ( 2005:49 )
adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk
lambang – lambang auditif, baik verbal (kedalam kata – kata atau bahasa lisan )
maupun non verbal.
Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa Media
Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara ataupun bunyi
yang direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali
kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya. Manfaat Media
Visual, diantaranya untuk menarik perhatian, untuk memperjelas
sajian ide, untuk menggambarkan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika
tidak divisualkan.
Dalam proses pembelajaran sejarah, salah satu pemanfaatan media audio ini
seperti memberikan contoh rekaman kesejarahan pada peserta didik seperti
rekaman seruan penyemangat rakyat Surabaya dari Bung.Tomo.
Ø Kelebihan
Media Audio, Meutut Arsyad ( 2003 : 45 ) , adalah :
a) Merupakan peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudahdijangkau
oleh masyarakat.
b)
Rekaman dapat digandakan untuk
keperluan perorangan
sehingga isi pesan dapat berada ditempat secara
bersamaan.
c) Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian. Rekaman
dapat digunakan sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu
meningkatkan keterampilan membaca, mengaji dan berpidato.
d) Dalam
pengoperasiannya relatif sangat mudah.
Ø Kekurangan
Media Audio, Menurut Arsyad( 2003 : 46 ) , adalah :
a)
Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika
pesan atau informasi tersebut berada ditengah – tengah pita, apalagi jika
radio, tape tidak memiliki angka – angka penentuan putaran.
b) Kecepatan rekaman dan
pengaturan trek yang bermacam – macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan
kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.
5.
Media Audio Visual
Menurut Wina Sanjaya (2010) media audio visual yaitu jenis media yang selain
mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya
rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini
dianggap lebih baik dan menarik.
Manfaat
Audio visual : slide suara, film, TV yaitu:
a. Sebagai
media pembelajaran yang inovatif dalam hal kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Iptek)
b. Untuk
mempermudah peserta didik dalam mengetahui suatu hal.
c. Untuk
mempermudah peserta didik dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan umum (TV)
Ø Kelemahan Audi
visual, yaitu
a) Terlalu
menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap
memandang materi audio-visual sebagai alat Bantu guru dalam mengajar.
b) Terlalu
menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya dan tetap
memandang materi audio visual sebagai alat Bantu guru dalam proses
pembelajaran. Media yang beoriantsi pada guru sebernarnya
c) Media
audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah.
Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karna media audio-visual cenderung tetap di tempat.
Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karna media audio-visual cenderung tetap di tempat.
Ø Kelebihan media audio visual:
a) Film
sangat bagus untuk menjelaskan suatu proses. Misalnya proses penciptaan alam
semesta.
b) Film
dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian
sejarah yang lampau.
c) Film
dapat mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.
d) Film dapat
memikat perhatian anak
e) Film
lebih realistis, dapat diulang-ulang, dihentikan, dan sebagainya sesuai dengan
kebutuhan. Hal-hal yang abstrak menjadi jelas.
f) Film
dapat mengatasi keterbatasan daya indera kita (penglihatan)
g) Film
dapat merangsang atau memotivasi kegiatan anak-anak
h) Film
dapat digunakan dalam kelompok besar maupun kelompok kecil
i)
Film dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat
penampilannya
j)
Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang.
6.
Media Proyeksi
Media proyeksi yang umumnya digunakan dalam proses pembelajaran seperti OHP,
Film, maupun Slide. Penggunaan media-media tersebut mampu menggantikan peran
papan tulis ya dianggap kurang efisien dan fleksibel. Umumnya, media ini
sering digunakan dalam presentasi. Beberapa hal yang menjadikan media ini
menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan
pengolahan teks, warna, dan umumnya gambar serta animasi-animasi yang bisa
diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.
Penggunaan media proyeksi dalam pembelajaran ini akan membuat materi yang
diajarkan lebih kompleks dan menarik sehingga minat peserta didik untuk belajar
pun semakin tinggi. Penggunaannya dalam pembelajaran sejarah seperti salah
satunya sebagai sarana menampilkan bentuk sumber sejarah misalkan film dari
Arsip Nasional RI.
Ø Keunggulan penggunaan
media proyeksi dalam pembelajaran:
a) Mudah
dioperasikan.
b) Tidak
perlu mengubah cahaya lampu
c) Hemat
waktu
d) Dapat
digunakan kembali
e) Kemampuan
menggantikan papan tulis
f) Bebas
polusi
g) Dapat
menjangkau kelompok yang besar.
h) Mempermudah
siswa mencerna materi
Kekurangan penggunaan media prioyeksi dalam pembelajaran:
a) Tidak
adanya audio
b) Gambar
dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya
tidaksekuat dengan televisi atau film
c) Biaya
pembuatan film mahal
d) Film
tidak dapat mencapai semua tujuan pembelajaran
e) Memerlukan
rungan gelap
f)
Proyeksi (slide, OHP) biasanya hanya rangkuman dari materi
7.
Media Modern
Media modern disini adalah media pembelajaran seperti computer maupun internet.
Internet disini dapat berupa blog maupaun website. Sedangkan penggunaan
computer dapat diartikan sebagai sarana dalam mempermudah proses pembelajaran,
seperti missal dalam penggunaan media proyektor diperlukan pula media computer
dalam penggunaannya.
Penggunaan media modern memungkinkan pembelajaran lebih efektiff, efisien, dan
menyenangkan. Bukan hanya peserta didik yang dimudahkan, namun pendidik
dalam menyusun maupun memberikan materi pembelajaran pun juga dimudahkan
oleh teknologi yang ada.
Computer sebagai media pembelajaran yang modern,
bentuknya dapat dilihat pada pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran yakni
menggunakan Computer Assisted Learning (CAL) yakni perangkat lunak pendidikan
yang diakses melalui computer dan merupakan bentuk pembelajaran yang
menempatkan computer sebagai pendidik. . sedangkan pengguanaan internet sendiri
memiliki beberapa manfaat, diantaranya
· Memperluas
Wawasan dan Ilmu pengetahuan
· Sebagai
sumber tambahan Pelajaran Yang belum di mengerti di Sekolah
· Melatih
peserta didik dalam hal teknologi
· Sebagai
Sarana Komunikasi.
Ø Keunggulan penggunaan media pembelajaran moden
diantaranya:
a) Menarik
perhatian
b) Meningkatkan
kualitas penyampaian informasi
c) Sistem
pembelajaran lebih inovatif dan interaktif
d) Mampu
menimbulkan rasa senang selama PBM berkangsung sehingga akan menambah motivasi
siswa.
e) Mampu
menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video
dalam satu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai tujuan
pembelajaran.
f)
Mampu menvisualisasikan materi yang abstrak.
g) Media
penyimpanan yang relative gampang dan fleksibel
h) Membawa
obyek yang sukar didapat atau berbahaya ke dalam lingkungan belajar
i)
Menampilkan obyek yang terlalu besar kedalam kelas
Kekurangan penggunaan media modern dalam pembelajaran:
a) Tuntutan
terhadap spesifikasi komputer yang memadai
b) Biaya
relative mahal untuk tahap awal
c) Kemampuan
SDM dalam penggunaan multimedia masih perlu ditingkatkan.
d) Belum
memadainya perhatian dari pemerintah
e) Belum
memadainya infrastruktur untuk daerah tertentu
8. Media Cetak
Media cetak ini digunakan dalam mendukung proses pembelajaran peserta didik. Media
cetak ini terdiri dari buku, modul, cerpen, roman. Tetapi kebanyakan yang
dipakai adalah buku dan modul. Manfaat media cetak, diantaranya untuk media
informasi, untuk media pendidikan, untuk meningkatkan intelektual kehidupan
masyarakat.
Umumnya yang sering kalidigunakan dalam proses pembelajaran adaalh media
pembelajaran jenis buku. Buku dianggap media paling berperan penting dalam
proses pembelajaran. Pendidik sering kali menggunakan media jenis ini, namun
kenyataannya peserta didik kurang begitu berminat dengan proses pembelajaran
dengan menggunakan media ini. Meskipun demikian, media cetakan jenis buku ini
tetap menjadi primadona dalam proses pembelajaran dan sering kali dimaksimalkan
dengan penggunaan media-media pembelajaran yang lain.
Ø Keunggulan penggunaan media cetakan dalam
pembelajaran:
a) Didalamnya terdapat keterangan
yang lengkap dan detil
b) Ringkas dan dapat dibawa kemana-mana
c) Dapat dipakai dan disimpan lebih
lama
d) Bisa diandalkan dalam menjadi acuan
sisw dalam membuat karya tulis
Ø Kekurangan penggunaan media cetakan dala pembelajaran:
a) Mudah
diabaikan
b) Tidak
disukai bagi siswa yang tidak suka membaca
c) Terdapat
modifikasi dari penulis (pandangan)
d) Terdapat
kesalahan (ketikan, sumber, peristiwa dan lain-lain)
9. Media Grafis
Media grafis dapat berupa peta, bagan, diagram, grafik, poster, kartun, foto,
dan sebagainya. Dalam pembelajaran sejarah erat kaitannya dengan bentuk-bentuk
dari media grafis tersebut. Misalnya seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, penggunaan peta memberikan kemudahan bagi kita dalam memahami
peristiwa sejarah. Selain itu juga penggunaan foto sebagai salah satu sumber
atau bukti sejarah. Manfaat dari media grafis sendiri diantaranya seperti
menerjemahkan symbol verbal, mengkonkritkan dan memperbaiki kesan-kesan yang
salah dari ilustrasi lisan, memberikan ilustrasi suatu buku, dan membangkitkan
motivasi belajar dan menghidupkan suasana kelas.
Ø Keunggulan penggunaan media grafis dalam pembelajaran:
a) Peserta
didik dapat dengan mudah mengetahui lokasi-lokasi sejarah
b) Bisa
gunakan skala yang kita mau
c) Mudah
dibawa
d) Mudah
dibaca, memuat secara umum dan juga bisa dibuat peta yang spesifik komoditas
e) Siswa
dapat dengan mudah mengetahui kronologis suatu peristiwa sejarah
f)
Ringkas
Kekurangan penggunaan media grafis dalam pembelajaran:
a) Tidak
semua orang pandai membuat peta
b) Untuk
peta besar penyimpanannya memakan ruangan Peserta didik
c) Tidak
semua siswa dapat mengerti dan membaca peta dan bagan
d) Pesan
dan materi dalam peta dan bagan terlalu singkat dan bahkan tidak ada keterangan
detilnya.
Daftar
Pustaka
http://rumahmakalah.wordpress.com/2008/11/07/macam-macam-media-pembelajaran-karakteristik-
serta-kelebihan-dan-kekurangannya/, diakses pada 02 Mei
2013
The
Gau’ 2011 : www.muhsakirmsg.blogspot.com/ Kelebihan
Dan Kekurangan Media Audio
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja
Grofindo Persada Jakarta : Grafindo Pers
https://azzuracie.wordpress.com/tugas-kuliah/gg/
Langganan:
Postingan (Atom)